Ilustrasi : Corbis
JAKARTA – Dosen pembimbing memegang peranan penting bagi kamu mahasiswa yang tengah menyusun tugas akhir atau skripsi.
Kemampuan menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing turut menjadi salah satu kunci sukses dalam menyelesaikan skripsi atau tugas akhir tersebut.
Ketentuan setiap kampus tentu berbeda. Ada kampus yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memilih sendiri dosen pembimbingnya, adapula pihak kampus yang memilihkan dosen pembimbing untuk mahasiswa yang akan skripsi.
Pada dasarnya, dosen pembimbing terdiri atas dua kategori, yakni dosen senior dan dosen junior. Dosen yang dikategorikan sebagai dosen senior, pada umumnya berusia 40 tahun ke atas. Bergelar minimal doktor atau profesor dan memiliki jam terbang yang cukup tinggii. Sementara dosen junior adalah dosen yang berusia di bawah 40 tahun, umumnya masih bergelar master, dan mudah dijumpai di lingkungan kampus.
Kedua tipe dosen ini tentu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing ketika menjadi dosen pembimbing.
Jika memilih dosen senior:
Keuntungan yang akan kita peroleh dengan memilih dosen senior sebagai pembimbing, di antaranya kualitas skripsimu secara umum akan lebih baik dari teman-temanmu yang lain.
Nama dosen senior juga akan ‘membantu’mu ketika sidang karena dosen penguji yang umumnya masih junior atau baru dan bergelar master akan merasa sungkan untuk ‘membantai’mu. Hal ini akan turut berpengaruh terhadap nilai hasil sidang yang memuaskan.
Namun, ada beberapa kesulitan yang akan kamu hadapi ketika memilih dosen senior sebagai pembimbing, yaitu sulitnya proses bimbingan karena pada umumnya dosen senior memiliki sifat perfeksionis. Maka, jangan heran ketika bimbingan kamu akan terus mendapatkan revisi.
Selain itu, jam terbang yang tinggi membuat sang dosen memiliki jadwal yang padat sehingga sulit untuk ditemukan untuk berkonsultasi.
Lantas, bagaimana dengan memilih dosen junior?
Perbedaan umur yang mungkin tidak terlalu jauh membuatmu merasa lebih dekat dengan dosen pembimbing tersebut sehingga kamu dapat dengan mudah berkeluh kesah selama proses pembuatan skripsi. Jam terbangnya yang belum terlalu tinggi turut mempermudahmu untuk dalam menentukan janji temu untuk bimbingan.
Namun, kerugian memilih dosen pembimbing junior akan kamu alami ketika sidang. Jika mendapatkan dosen penguji yang lebih senior dari dosen pembimbingmu, maka kamu akan ‘dihajar’ cukup telak. Sementara dosen pembimbingmu berada dalam posisi tidak dapat membantu atau membelamu.
Memilih dosen pembimbing tidak dipungkiri menjadi faktor penentu dalam pembuatan skripsi hingga sidang. Baik dosen senior maupun junior tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka, pilihlah dosen sesuai dengan karakter dan kepribadianmu sehingga dapat membantu menyelesaikan penyusunan tugas akhir atau skripsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar